SKIPM Gelar Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Petani Nelayan

Daerah1,370 views

Kabarone.com, Konawe – Sosialisasi pemberdayaan masyarakat petani nelayan dalam rangka pemantauan Hama Penyakit Ikan Karantina ( HPIK ) Mandiri tahun 2015 dilaksanakan di Pondok Erfa, Kelurahan Kasupute Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Sabtu (29/8).

Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini diselenggarakan oleh Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Kendari ( SKIPM) dengan nara sumber Kadis Kelautan dan Perikanan Konawe.

Kadis Kelautan dan Perikanan Konawe, Ir. Joko Rusianto, M.Si yang membuka secara resmi kegiatan tersebut, memaparkan potensi perikanan budidaya di Kabupaten Konawe. Menurutnya, Kabupaten Konawe memiliki potensi  budidaya tambak 5.401 Ha, budidaya kolam 4.241 Ha dan budidaya laut 650 Ha dengan jumlah pembudidaya 1.750 RTP.

Namun menurutnya, dalam hal pengembangan serta peningkatan budi daya ikan masih ada beberapa permasalahan yang dialami dalam pelaksanaannya. Untuk itu, ia mengaku telah melakukan langkah – langkah strategi untuk peningkatan hasil budidaya ikan di Kabupaten Konawe. Diantaranya  pengembangan SDM aparatur, nelayan dan petani ikan serta pengembangan usaha mina pedesaan ( PUMP ).

20150829_103646Dalam kesempatan itu, Joko Rusianto juga memaparkan arah kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan yakni terkelolanya pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara lestari berdaya guna dan berhasil guna, meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan dan petani ikan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat perikanan, terpenuhinya kebutuhan gizi masyarakat dan meningkatnya hasil ekspor perikanan.

Ditemui disela-sela kegiatan, Joko Rusianto mengatakan, untuk mewujudkan masyarakat perikanan kabupaten Konawe sejahtera dan berdaya saing tahun 2018, ia telah melaksanakan program yang pro rakyat.

“Aspek kebutuhan yang utama baik sektor budidaya, sektor penangkapan baik itu perairan umum tawar maupun laut.Kemudian program – program yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat kedepan kita perlu juga meningkatkan kapasitasnya baik SDM nya maupun aparaturnya,” katanya.

Terkait bantuan yang dikucurkan kepada kelompok tani ikan dan nelayan, dirinya mengaku belum optimal 100 persen dan masih ada kendala. ” Bantuan yang kita berikan apakah itu sarana tangkap itu minimal secara pendapatan sudah nampak namun masih perlu ditingkatkan,” ujarnya.

Menurutnya, walaupun sudah ada peningkatan penghasilan dari kelompok tani yang mendapat bantuan namun ia mengaku belum puas akan hal itu. “Saya dalam keberadaan sekarang belum puas.Walaupun ada peningkatan, ada kemajuan tapi kan belum menyeluruh dan itu masih perlu digenjot lagi,” pungkasnya.

Kepala Badan Ikan Karantina Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Stasiun KIPM Kelas I Kendari, Hasim, S.Pi melalui Kaur TU, Amsal Sulaeman Sallolo, S.Pi dalam sambutannya mengatakan, inti keberadaannya di Konawe ingin menjadi mitra baik Dinas Kelautan dan Perikanan maupun pembudidaya dan nelayan di Kabupaten Konawe, baik itu masalah pencegahan penyakit ikan maupun dalam hal pengawasannya.

Ketua panitia penyelenggara kegiatan sosialisasi ini mengatakan kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Stasiun Karantina Ikan,Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Kendari ( SKIPM). Kegiatan ini diselenggarakan satu hari dengan jumlah peserta 100 orang yang terdiri dari Dinas Kelautan dan Perikanan setempat, penyuluh perikanan, petani nelayan dan pembudidaya ikan yang berada di Kabupaten Konawe.(Suk)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment

  1. Di samping itu, sosialisasi gerakan revolusi mental juga sangat penting di berikan kepada masyarakat agar mampu mendukung pembangunan yang telah dicanangkan. Seperti ungkapan Bung Karno  revolusi mental pada akhirnya akan membentuk manusia baru yang unggul.