Ratusan Tukang Becak Gruduk DPRD Kota Kediri Protes Kebijakan Pemkot

KEDIRI. Kabarone.com – Ratusan tukang becak yang tergabung dalam paguyuban tukang becak Kediri, Selasa (19/9) beramai-ramai mendatangi kantor DPRD Kota Kediri.

Unjuk rasa yang dilakukan ratusan rakyat sandal jepit ini menuntut kepada Pemerntah Kota Kediri agar mereka memperhatikan nasib tukang becak yang hanya memiliki pendapatan dari usaha mengayuh becak.

Unjuk rasa ini dipicu keberadaan ojek online yang diijinkan beroperasi di Kota Kediri, sehingga mau tak mau perolehan pendapatan tukang becak menjadi tergerus. Seharusnya Pemerinyah Kota Kediri mempertimbangkan nasib keberdaan tukang becak yang selama ini ada di Kediri, sebelum Pemkot memberikan ijin operasionalnya ojek online.

Para tukang becak itu merasa juga punya andil membangun dan membesarkan Kota Kediri itu meminta Pemkot Kediri bijak dalam mengambil keputusan sehinga tidak menyusahkan tukang becak yang memang lemah ekonominya.

Setelah menunggu lama di depan gedung DPRD Kota Kediri akhirnya perwakilan empat orang di persilahkan masuk dan ditemui oleh Ketua DPRD Kota Kediri M.Kholifi Yunon di dampingi Reza D dari Fraksi PAN.

Dalam pertemua tersebut perwakilan gojek A Kholiq menyampaikan dengan adanya gojek dampaknya ke pendapatan mereka yang menurun drastis.

“Kami mohon agar bapak bapak bisa menerima aspirasi kami dan membuat aturan tentang gojek,” ujar salah satu perwakilan tukan becak kepada ketua DPRD Kota Kediri.

Menanggapi tuntutan ratusan tukang becak, Ketua DPRD Kota Kediri, Yunon, mengatakan bahwa DPRD akan segera mengambil langkah langkah yang di.perlukan dan membawa aspirasi.mereka ke Pemerintah Kota.

Kepada wartawan, Yunon mengatakan akan secepatnya memanggil Pemkot untuk segera mengambil langkah membuat regulasi karena menyangkut hajat hidup masyarakat Kota Kediri.

” Kalau menghapus jelas tidak mungkin tapi minimal meminimalisir, seperti membatasi jumlah, jarak angkut dan lainya,”ujar Yunon.

Di tanya apakah selama ini Pemkot belum berkomunikasi atau memberitahu pihak Dewan, Yunon mengatakan belum pernah di ajak komunikasi.

“Mulai adanya gojek online pihak Pemkot sama sekali belum pernah ada pemberitahuan ataupun komunikasi”, imbuh Yunon.

Lebih lanjut Yunon menegaskan akan segera memanggil Pemkot sebagai pemegang regulator untuk segera bisa menyelsaikan persoalan antara ojek online dan abang becak.

(sis)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *