Pembangunan Akses Penghubung Tarakan – Bulungan Terus Digenjot

Daerah, Regional1,541 views

Kabarone.com, Kaltara – Impian masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara), utamanya yang berada di Pulau Tarakan untuk terkoneksi akses daratnya dengan daratan Kalimantan (menuju Kabupaten Bulungan) tetap berusaha diwujudkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara. Asa itu berbentuk jalan lintas kepulauan dalam provinsi, yang selama ini dikenal masyarakat dengan sebutan Jembatan Bulungan-Tarakan atau Jembatan Bulan.

Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie menyebutkan, tiap tahun rencana akses penghubung Pulau Tarakan dengan Bulungan terus mengalami progress. “Progress jalan terus, kita bangun jalan pendekat dulu, menyusul jembatannya,” kata Irianto, belum lama ini.

Dikatakan Irianto, berdasar laporan dari kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim), Suheriyatna, pembangunan badan jalan dilakukan sekitar 1 kilometer. Titik awal pembangunan jalan pendekat yang menjadi cikal bakal terhubungnya Tarakan-Bulungan itu, berada di Desa Ardimulyo, Tanjung Palas Utara. “Sudah sekitar 1 kilometer lebih jalan terbangun, dan tahun ini lanjut lagi,” urainya.

Irianto mengungkapkan, pembangunan jalan pendekat itu menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). “Untuk desainnya dari investor China, dan mereka sudah menyiapkan alokasi anggaran untuk perencanaannya. Kita juga mengusulkan ke investor untuk bisa masuk. Artinya mereka bisa mendesain sampai pelaksanaannya,” ucap Irianto.

Dituturkan Irianto, sekitar 60 kilometer (Km) lebih jalan pendekat perlu dibangun untuk mencapai titik terdekat antara Bulungan dengan Tarakan (di Pulau Sadau). “Dari Ardimulyo di daratan Kalimantan Besar sampai muara arah Pulau Sadau, Tarakan, itu target badan jalan yang akan dibangun, dan belum jembatannya ya. Harus diakui juga, waktu penyelesaiannya memang cukup lama, yang penting bisa dirasakan generasi mendatang manfaatnya,” ungkapnya.

Terkait pembiayaan pembangunan Jembatan Bulan, Irianto mengaku bahwa pihaknya telah melakukan diskusi teknis dengan pihak investor. “Pola pembiayaannya tergantung pemerintah, tapi biasanya lewat kementerian terkait, APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Namun, pastinya dikaji lagi oleh yang bersangkutan, dievaluasi untuk menentukan model pembiayaannya,” ujar Irianto.

Begitu juga dengan bentuk pembiayaannya, Irianto menyebutkan, bisa berbentuk pinjaman lunak atau model lainnya. “Kan ada loan dari Bank Dunia, seperti pembangunan jalan Tanjung Selor sampai Sekatak,” imbuhnya.(hms)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *