Disinyalir APBD Kota Gunungsitoli “Bocor” Hingga Miliaran Rupiah

Daerah, Regional2,514 views

KabarOne.com, GUNUNGSITOLI – Belum genap setahun Presiden Joko Widodo melakukan Kunjungan kerja di Pulau Nias,
Disinyalir Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Gunungsitoli tahun Anggaran 2016 bocor hingga Miliaran rupiah.

Seperti dikatakan Fanotona Waruwu anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara/Komisi A membidangi Hukum dan Pemerintahan di Wilayah Sumatera Utara, kepada KabarOne di Kota Gunungsitoli, Senin (3/7) Pagi, mengatakan penyambutan kedatangan Presiden RI Jokowi Dodo pada bulan Augustus 2016 terlihat biasa saja.

“Penyambutan kedatangan Jokowi beserta rombongan di Pulau Nias saat itu, tidak ada yang istimewa hanya dilaksanakan dengan penyambutan sederhana, namun aneh kalau kabarnya mengahabiskan anggaran daerah sebanyak itu.”ujar Fanotona.

Dari Informasi yang ia kumpulkan kata Fanotona berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Kota Gunungsitoli tahun 2016 pada Triwulan Ke- III, bertepatan kedatangan Presiden Jokowi Dodo Ke Pulau Nias, di ketahui menghabiskan biaya 1 Miliar lebih.

“Kenyataannya terlalu jauh api dari panggangnya, karena dari hasil DPPA Pemkot Gunungsitoli yang kita ketahui pada triwulan I dan II anggarannya minim, sedangkan triwulan III mencapai 1 miliar lebih, dan di triwulan IV dianggarkan Rp 87 juta lebih.”beber Politisi asal Hanura itu.

Diduga anggaran di triwulan Ke- III yang mencapai miliaran rupiah dipergunakan pada saat kunjungan kerja Presiden ke 7 di Pulau Nias khususnya di Kota Gunungsitoli. Sedangkan dalam LKPJ Walikota Gunungsitoli akhir tahun 2016, telah mengeluarkan biaya sebesar 800 juta lebih.

“Diduga yang 800 juta lebih itu sebagian besar dipergunakan untuk kunjungan kerja Presiden secara resmi di Kota Gunungsitoli. Sementara kunjungan kerja Presiden itu secara resmi dan di biayai oleh Sekretariat ke Presidenan. “Baik transportasi, hotel, dan termasuk biaya pengawalan.”tutur Waruwu.

Dianya memaparkan setiap kunjungan kerja Kepala Negara, Gubernur maupun Kepala Daerah dan pejabat lainnya ke daerah lain, yang berkunjung itu seharusnya biaya perjalanannya sudah punya anggaran masing-masing/SPPD.

“Terkecuali daerah yang dikunjungi memberikan sambutan khusus seperti disambut dengan budaya dijamu dengan makanan dan dilakukan pemberian cendra mata, itu boleh diambil dari anggaran daerah yang dikunjungi.”ujar Waruwu menjelaskan.

Sementara menanggapi Pernyataan Walikota Gunungsitoli Lakhomizaro seperti di beritakan di beberapa media online Pemkot Gunungsitoli telah mengeluarkan biaya ratusan juta rupiah menurutnya tidak masuk akal. Biaya pengamanan dan hotel anggarannya telah ditanggung oleh Sekretariat Kepresidenan.

“400 juta untuk pengamanan presiden, ditambah biaya penginapan dan makan sebesar 80 juta, sungguh terlalu besar anggaran yang dikeluarkan Pemkot Gunungsitoli sampai ratusan Juta Rupiah untuk menyambut kunjungan Presiden RI ke-7 Jokowi Dodo.”ujarnya.

Melalui LKPJ Walikota Gunungsitoli akhir anggaran 2016 Tambah Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara itu menduga dana kunjungan kerja pejabat yang 800 juta sekian sangat istimewa.

“Karena kenapa..? 100 juta untuk jamuan makanan selama dua hari dan ditambah dengan pemberian cendramata dianggap sudah sangat cukup,dengan keserdehanaan Presiden RI ke 7 bapak Joko Widodo,” pungkasnya.

Hal ini Menurutnya sangat bertolak belakang dengan dokumen yang dia ketahui. “Pada Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Pemkot Gunungsitoli TA 2016, dalam kegiatan (penerimaan kunjungan kerja pejabat Negara/Departemen/Lembaga Pemerintah non departemen/luar negeri dan tamu-tamu dalam daerah-daerah lainnya) dengan anggaran sebesar Rp.1.350.000.000, diduga triwulan III terealisasi sebesar 60 % lebih.”ungkap Fanotona.

Untuk itu Fanotona Waruwu meminta kepada penegak hukum, baik Kajari Gunungsitoli dan Kapolres Nias untuk melakukan penyelidikan yang serius terkait dugaan korupsi anggaran atas kedatangan Presiden RI beserta rombongan pada bulan Augustus tahun 2016 lalu.

“Pada anggaran triwulan III diduga telah terjadi penyelewengan anggaran yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Gunungsitoli dibawah kepemimpinan Lakhomizaro Zebua.”harapnya mengakhiri.

Sedangkan Walikota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua pada temu pers tanggal 18 Oktober 2016 mengatakan
Dalam penyambutan Jokowi selama 2 hari, Pemerintah Kota Gunungsitoli hanya menggunakan anggaran sebesar Rp 80 juta, termasuk biaya penginapan dan konsumsi seluruh rombongan.

“Biaya pengamanan, memang ada kesepakatan seluruh kepala daerah di Kepulauan Nias hingga Rp 400 juta.”pungkas Lakhomizaro Zebua. (Fr.Lature)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *