“Kilit Laing : Membangun Dengan Hati

Daerah2,804 views

IMG20150707215601Kabarone.com, Malinau (Kaltara) – Sesuai UUD 1945 bahwasannya setiap warga Indonesia berhak mendapat pendidikan dan kehidupan yang layak serta berkeadilan. Namun bagaimana sibungsu Kaltara bisa menjadi yang terdepan jika wilayah perbatasan masih banyak yang terisolir. Padahal sejatinya disana juga ada kehidupan, yang warganya justru menjaga wilayah perbatasan Negeri ini dari gangguan luar.

Prioritas utama yang diharapkan oleh warga perbatasan tentunya adalah infrastruktur. Namun Kilit sebagai putra daerah Kabupaten Malinau yang peduli tentang perbatasan Kaltara sebagai Beranda Depan NKRI ini, menyesalkan kegiatan akses jalan, yang  digarap selama ini dengan teknis tiap tahunnya harus dilelang serta menggunakann standarisasi harga yang rendah.

Menurutnya ini pekerjaan yang tidak efesien dan kwalitasnya tidak baik, yang dikejar hanya kwantitas atau keuntungan semata. “Jadi mindset ini harus dirubah. ”Jelas, kita sebagai orang lapangan tau, kenapa kwalitas pekerjaan seperti ini, bahkan susah untuk dilewati”,” terang Kilit.

Tidak semestinya pekerjaan yang membutuhkan anggaran besar harus semerta merta perusahaan dari luar. sebagai Direktur PT. Karya Jaya Indah Kilit laing merasa mampu, dan boleh dibandingkan dengan hasil garapan yang dikerjakan oleh swasta lainnya. Sesuai Misi perusahaan yang dipimpinnya selama ini bahwa setiap pekerjaan yang digarap, harus berkwalitas, bekerja dengan hati, bekerja dengan perasaan,dan merasa memiliki.”

“Karena misi perusahaan kita adalah kerja berkwalitas, kerja dengan hati, kerja dengan perasaan, dan merasa memiliki,” ”ungkap Kilit Laing.

Tak dipungkiri bahwa pekerjaan yang baru digarapnya untuk membuka akses jalan di kecamatan Long Bawan hingga ke kecamatan Long layu, sepanjang 40 KM, yang lebar jalannya sesuai RAB hanya 12 meter, justru ia perluas menjadi 20 meter dengan masa pekerjaan hanya 2 Tahun saja. Saat ditanya soal kerugiannya, Kilit hanya menjawab, “”Tidak itu kami kerjakan dengan senang hati,” ”tambahnya.

Lewi Gala selaku ketua adat kecamatan Kerayaan perbatasan justru mengakui pekerjaan yang digarap oleh PT. Karya jaya Indah mendapat apresiasi dikalangan warganya.”

“Kami seperti mimpi adanya akses jalan yang terbangun ini, karena selama ini kami merasa hidup kami terisolasi dan hanya ketergantungan dengan Malaysia,” ”kata Lewi Gala dengan rasa harunya.

IMG20150707215005 (1)IMG20150707214903IMG20150707214939 (1)

Kilit menghimbau, kepada Instansi terkait soal pembangunan insfrastruktur hendaknya dilakukan dengan system Mutiyears saja agar pekerjaan yang digarap oleh swasta terutama pembangunan diperbatasan menghasilkan kwalitas yang baik,bukan mencari keuntungan semata.”

“Kami harap kepada dirjen PU dan instansi terkait khusus pembangunan diperbatasan yang menelan harga milyaran hendaknya harus berkwalitas dan digarap secara mutiyears,” ”terangnya. (Mudi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *