Masyarakat Gunung Sangean Api Gelar “Kolondo Lopi”

Kabarone.com, NTB – KOLONDO LOPI  adalah suatu acara peluncuran perdana kapal phinisi oleh masyarakat sekitar pulau gunung sangean api kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Masyarakat yang bermukim disekitar pulau gunung sangean api, baru baru ini meluncurkan sebuah kapal phinisi yang pembuatannya merupakan hasil gotong royong masyarakat dan merupakan kebanggaan tersendiri masyarakat pulau gunung sangean api. Sebab itu merupakan karya masyarakat pulau sangean api.

Perahu ini dibuat hanya berdasarkan pengalaman dengan cara tradisional,mereka membuatnya tanpa sketsa ataupun gambar. Semua dikerjakan berdasarkan ilmu pengetahuan tradisional yang diperoleh secara turun temurun. Seluruh prosesinya dilakukan secara manual dan bergotong royong oleh masyarakat kampung gunung sangean api. Pembuatan kapal perahu pinisi ini diperkirakan menelan biaya sekitar 7 milliar rupiah. Serta membutuhkan kayu ulin kualitas super sekitar 700 M Kubik dan dengan masa pengerjaan sekitar 3,5 tahun lamanya.

Lamanya pembuatan kapal perahu phinisi ini diakibatkan sulitnya birokrasi memperoleh kayu ulin berkualitas tinggi, akan tetapi bukan karena ketidak tersediaan bahan baku, melainkan adanya regulasi yang sulit. Padahal kita semua tahu kalau hal seperti ini ,seharusnya didukung oleh semua pihak. Sebab ini merupakan suatu asset yang tak ternilai harganya yang dapat meningkatkan kujungan wisatawan mancanegara ke indonesia khususnya ke pulau sumbawa kabupaten Bima nusa tenggara barat dimasa datang.

Pulau gunung merapi sangean api ,adalah pulau terpencil yg jauh dari hiruk pikuk kota Bima, dan pulau ini juga merupakan pulau penghasil ternak seperti kerbau dan sapi.namun meski demikian pulau ini seakan terlupakan oleh pemerintah setempat.maka tak heran ketika acara kolondo lopi di laksanakan tak satupun dari instansi terkait ,semisal dari dinas kelautan atau perhubungan dan ataupun dari dari dinas pariwisata kabupaten Bima nusa tenggara barat yg hadir mengikuti jalannya acara kolondo lopi tersebut.

Rencana kedepan oleh masyarakat pulau gunung sangean api, kapal perahu phinisi ini diharapkan dapat menghubungkan dari satu pulau kepulau lainnya mengingat kita memiliki lebih dari 17 ribu pulau di nusantara ini serta dapat memperkenalkan ke dunia internasional eksistensi pulau gunung sangean api, yang juga tidak kalah menariknya untuk dikunjungi sebab memiliki panorama alam yg masih alami dan indah sebagaimana pulau pulau lainnya yg ada di indonesia yg memiliki kesamaan seperti pembuatan perahu phinisi di bulu kumba sulawesi selatan. Dan juga sekaligus dapat memperkenalkan dunia maritimbindonesia ke dunia internasional namun semua itu tidak mungkin dapat terlaksana tanpa campur tangan dan dukungan pihak terkait.

Pulau gunung sangiean api pernah mencapai tingkat kejayaannya pada kisaran abad ke 15 masehi. Sebagaimana tercatat dalam kitab negara kerta gama yg konon Relief kapal yg di candi borobudur ,yg dibuat sebelum abad ke 10 masehi. Erat kaitannya dengan pulau gunung sangean api ini. Pulau gunung sangean api memiliki sejarah kemaritiman di indonesia . Sebab pernah menjadi tempat pertemuan para saudagar seluruh dunia. Sejak dunia pelayaran dan perburuan rempah rempah berkembang sebelum abad ke l masehipun ,semua kapal yang akan menuju pulau rempah . Seperti sulawesi, maluku ,ambon.almahera dll lewat dan singga di pulau ini. Itu dibuktikan dengan temuan nekara kuno sekitar abad ke 5 masehi. Jauh sebelum singapura yg dulu bernama tamasik (tamase) yg kini berkembang menjadi bandar laut terbesar seperti sekarang ini. (Irwansyah)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *