Langkah Edy Maryatama Minimalisir Kasus Premanisme di Indonesia

Lipsus, Wawancara1,477 views

Banyaknya kasus premanisme menjadi permasalahan pelik di Indonesia saat ini. Aksi kriminal yang dilakukan oleh preman tersebut turut menjadi keresahaan bagi Ir. Edy Maryatama Lubis, SH.

Pria yang aktif  di Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) dan Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN) ini berpendapat Kondisi perekonomian dan pendidikan menjadi salah satu penyebab tingginya kasus premanisme di Indonesia. Seperti, tambahnya, kondisi pengangguran yang tinggi di Indonesia dan minimnya pendidikan yang disandang turut menjadi sebagian alasan kenapa preman melakukan tindakan tersebut.

Bahkan, tak jarang aksi yang dilakukan oleh preman tersebut  memicu tindakan yang lebih anarkis seperti pembunuhan dan pemerkosaan. Aktivis Organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Merah Putih juga sempat memberikan edukasi dan penyuluhan kepada preman agar tak melakukan kasus premanisme. Ia menyarankan, kepada masyarakat untuk tak ragu membina premanisme yang ada di Indonesia saat ini.

Edy mengatakan, dibutuhkan peran dari seluruh lapisan masyarakat untuk meminimalisir kasus premanisme di Indonesia. Ia mencontohkan, peran dari tokoh agama dapat meminimalisir dan mengubah sifat preman.

“Peran ulama dalam memberikan wejangan kepada preman dapat memberikan dampak psikologis pada orang tersebut. Dapat mencerahkan hati sang preman,” ungkap Edy saat ditemui di kantornya.

Tak hanya dari tokoh ulama saja, peran cendekiawan dan pemuda yang ada di masyarakat menurutnya juga dapat mencegah aksi premanisme tersebut. Sudah tak dapat dipungkiri lagi, kehidupan di masyarakat dan minimnya pendidikan yang preman raih kerap menjadi alasannya untuk melakukan tindakan premanisme tersebut.

Menurutnya, Upaya untuk menanggulangi aksi preman tersebut juga harus dilakukan pemerintah di Indonesia. Sekretaris Jenderal Komite Pemantau Kinerja Polri (KPKP) itu juga menuturkan, tindakan patroli yang dilakukukan aparat kepolisian dalam menanggulangi aksi premanisme mempunyai tujuan untuk menciptakan kesejahteraan sosial di masyarakat.

“Kasus premanisme harus dapat ditindak secara tegas oleh aparat kepolisian,” tegasnya.

Aparat kepolisian juga dapat mendatangi kediaman warga untuk melakukan penyuluhan. Kasus premanisme, lanjutnya, terjadi karena keadaan di sekitar yang tak sehat yang membuatnya menjadi preman. Oleh karena itu, kasus premanisme harus dapat dicegah sedini mungkin.

Wakil Pimpinan Redaksi di Media Patroli ini juga sempat menyosialisasikan upaya penyuluhan kepolisian dan masyarakat melalui Media Patroli. “Peran media dibutuhkan guna menyosialisasikan upaya penyuluhan tersebut kepada masyarakat di Indonesia,” ujarnya. (Rizky/Ibil)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *