Kabarone.com, Jakarta – Taman Impian Jaya Ancol Dan Badan Koordinasi Pendidikan Buddhis (BKPB) menggelar Festival Waisak For Indonesia (FWI) pada tanggal 28 April-29 Mei 2016 di Pasar Seni Ancol, Jakarta. Kegiatan ini diselenggaraan dalam rangka memperingati Hari Raya Trisuci Waisak ke-2560 (2016 M). Ketua Umum Pelaksana FWI, Tjan Sie Tek mengatakan FWI merupakan rangkaian kegiatan untuk memperingati Hari Raya Trisuci Waisak, hari raya penting dalam Agama Budha.
“Kegiatan yang baru pertama kali diselenggarakan di Indonesia ini akan bersinergi dengan berbagai berbagai yayasan dan Lembaga Buddhis Nasional maupun Internasional, kegiatan ini juga mendapat dukungan Direktorat Jenderal Bimas Buddha Kementerian Agama RI, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Badan Koordinasi Pendidikan Buddhis Indonesia dan Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia,” kata Tjan pada jumpapers di Gedung NAS, Ancol-Jakarta, Kamis (21/04/2016) didampingi Perwakilan Management TIJA. Olivia dan Panitia FWI Romo Gouw Tjeng Sun.
Hal senada diungapan Yosep S.Nugroho, General Manager TIJA. Yosep mengatakan, bahwa kerjasama dalam pelaksanaan FWI ini adalah bentuk kepedulian dan dukungan dari Taman Impian Jaya Ancol bersama Badan Koordinasi Pendidikan Buddhis (BKPB), dalam menyelenggarakan Festival Waisak For Indonesia di Pasar Seni.
“Kegiatan ini sangat menarik karena menghadirkan juga festival karya seni rupa waisak yang memamerkan koleksi sekitar 160 orang seniman senior yang tentunya menarik perhatian pengunjung ancol, serta dapat menjadi wadah untuk memperkenalkan seni budaya dan karakter pendidikan yang bersinergi dengan wisdom dan kemanusiaan,” kata Yosep.
Kamar Musik Nusantara (KMN), satu komunitas musik yang mewadahi para musisi khususnya Indie, turut berperan dalam kegiatan keagamaan FWI kali ini dengan menampilkan musisi-musisi indie kreatif yang bersinergi dengan para Seniman Pasar Seni Taman Impian Jaya Ancol, serta pelaku seni lainnya seperti pelaku industri dan masyarakat seni.
Bentuk kegiatan yang disajikan adalah live music perform, acara akan berlangsung 1 bulan penuh. Tema yang diusung pada acara ini “NGAMEN KREATIF di Kampung Seni”. Adapun istilah “ngamen” yang dimaksud dalam tema, hanya mengadopsi bentuk penyajiannya saja.
Menurut Cubung W. Putro yang juga pimpinan seniman pasar seni, praktek ngamen terlihat saat penyajian musiknya. Setiap kelompok musik yang tampil tidak hanya berada disatu panggung, tetapi mereka berpindah-pindah tampil dari satu panggung ke panggung lainnya. Panitia menyediakan beberapa panggung disepanjang area pameran, agar para pengunjung tidak terpusat pada satu titik area saja disekitar panggung.
Gatut Suryo, Ketua Kamar Musik Nusantara (KMN) menjelaskan, bahwa FWI kali ini merupakan wujud kerja seperti yang disampaikan di dalam falsafah Budha, untuk hidup saling mengasihi, melayani, berbagi kepada sesama, rasa cinta kasih, bakti manusia kepada Sang Pencipta. Implementasikan ajaran Budha ke dalam kegiatan berkesenian yang positif, dalam bentuk memberikan penghiburan, berbagi keindahan bahkan ajakan untuk berbuat kebaikan, yang kesemuanya itu merupakan makna dan hikmah dari peringatan Waisak.
“Apapun yang dikerjakan oleh teman-teman seniman di Pasar Seni Ancol dan KMN ini akan berdampak luar biasa ke depan nanti, baik secara material maupun spiritual, memberikan tuntunan, informasi, dan inspirasi,” tambah Gatut.
Menurut Gatut ada beberapa kelompok musik KMN yang mengisi acara peringatan Hari Raya Trisuci Waisak ke-2560 (2016 M), Taman Impian Jaya Ancol pada Gelaran Festival Waisak For Indonesia (FWI), 28 April-29 Mei 2016 di Pasar Seni Ancol ini antaralain: Sabil AFI, talen Akademi Fantasi Indosiar 2013 , ini salah satu binaan komunitas KMN sejak 5 tahun lalu. Juga One Room Band, band rock keluaran L.A. Lights Meet The Labels 2013, Softcase, V.O.C Reggae dan lainnya yang merupakan musisi atau band-band partner terbaik pilihan KMN. (DN)
